Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 19:09:21【Tempat Makan】755 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(6)
Artikel Terkait
- Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
- Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi
- Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG
- Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura
- Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke
- Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG
- CreAsia Studio dan TrueVisions NOW Perluas Waralaba 'My Chef in Crime' ke Thailand
- Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing
- Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik
- Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami
Resep Populer
Rekomendasi

Stafsus: MBG

CreAsia Studio dan TrueVisions NOW Perluas Waralaba 'My Chef in Crime' ke Thailand

Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal

Waspada, tanaman pagar ini ternyata disukai ular termasuk jenis kobra

Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital

Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan

8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia

8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia